40 Persen Warga Dero Ngisor Olah Sari Singkong

Edisi Februari 2016

Sumber penghasilan terbesar masyarakat Dero Ngisor, Kecamatan Mojotengah didapatkan dari pengelolan singkong. Hal itu dikarenakan Hampir 40 persen warga Dero Ngisor  mengolah singkong untuk diambil sarinya dirasa cukup menguntungkan dan bisa menjadi sumber penghasilan. “Untuk penghasilan rata-rata masyarakat dari pertanian. Dan sekitar 40 persen masyarakat sini mengolah singkong mas,” Terang Kadus Dero Ngisor, Kecamatan Mojotengah, Sudik. 
Menurut Sudik, masyarakat mengolah singkong untuk diambil sarinya. Kemudian, setelah diambil sarinya baru dijual dipasaran. “Rata-rata untuk saru singkong dijual ke pasaran. Dan sudah ada sebagian besar yang menjualkannya ke pasar,” terangnya.
Potensi itu menjadi sumber pendapatan ternesar mengingat untuk bahannya berupa singkong menjadi komoditas terbesar di Dero Ngisor. Sebab, kondisi lahan yang kering menjadikan tanah cocok untuk ditanami tanaman singkong. “untuk singkong sangat mudah didapatkan,” terangnya.
Menurut Sudik, untuk menunjang peningkatan perekonomian masyarakat berbagai kegiatan berupa pelatihan sudah dilakukan. Seperti halnya pelatihan pengelolan tepung singkong basah diolah menjadi singkong kering. “Agar sektor perekonomian bisa meningkat, pemerintahan desa pernah melakukan pelatihan pengolahan sari singkong basah dikemas dengan harga jual lebih tinggi menjadi tepung kering. Sebab, harga jual tepung kering lebih mahal dibandingkan dengan harga jual tepung basah,” terangnya.
Akan tetapi, pelatihan tersebut belum memberikan dampak yang cukup signifikan. Karena, paska pelatihan belum ada pengolah singkong yang mencoba untuk mengeringkan tepung basah menjaid kering. “Sayangnya pelatihannya belum memberikan dampak mas, masih tetap mempertahankan tepung basah,” tuturnya.(tawon/red.kang.Emil)